page contents BOKASHI KOTORAN GAJAH | SerBa - SerBi

3 Agu 2011

BOKASHI KOTORAN GAJAH

Aha....!!!
Ada yang tau bokashi itu apa?
Saya juga tadinya sih ga tau sampai akhirnya saya diharuskan membuat skripsi tapi ga tau mau judulnya apa. Tapi setelah saya jalan-jalan di hutan Way Kambas di Lampung, akhirnya saya berniat membuat skripsi tentang bokashi. But, bokashi apa? Saya pengennya sih yang belum pernah ada.
So, berhubung saat itu saya sedang  di Way Kambas yang terkenal sebagai Pusat Pelatihan Gajah, jadi deh.... Bokasi Kotoran Gajah......!!!!!!
Bokashi sendiri diartikan sebagai sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi. Kompos yang sudah jadi dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga proses ini dapat diulang dengan cara yang lebih efisien. Starter yang digunakan amat bervariasi, dapat diinokulasikan dari material sederhana seperti kotoran hewan, jamur, spora jamur, cacing, ragi, acar, sake, miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut mengandung organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.
Awalnya susah juga nyari sumber tentang Bokashi yang satu ini soalnya bener-bener belum ada yang buat !!!!! Tapi dengan bimbingan Bapak Pembimbingku yang tercinta dan baik hati Ir. Indriyanto akhirnya kelar juga tuh skripsi...
Nah, kali ini akan saya gambarkan tentang bokashi kotoran gajah tersebut. Untuk lengkapnya bisa dibaca di sripsi saya a.n. Eva Maria N. Ginting (NPM 0114081005) dengan judul  Pengaruh Bokashi Kotoran Gajah terhadap Pertumbuhan Stek  Sungkai (Peronema canescens Jack.) di perpustakaan UNIVERSITAS LAMPUNG atau di Perpustakaan Jurusan Manajemen Hutan UNILA.
 
Jangan dipikir kalo namanya kotoran itu pasti bau. No..no...no... Kotoran gajah nggak bau, bro...!!! bahkan kita bisa angkat tu kotoran pake tangan dan ga rasa jijik. Baunya seperti bau daun kering dan bentuknya juga seperti daun kering yang sudah hancur. Kalo ga percaya coba aja liat dan baui... hehehehe..... :p
Jadi kotoran itu harus kering, jangan yang baru dikeluarin ma gajahnya ya. Lalu karena bentuknya masih bulat-bulat, jadi kita hancurin dulu baru campur deh dengan EM4 (effective microorganism turunan keempat).  So,bahan dan  tahapan pembuatannya sih gini lho... :


 Bahan:
- Kotoran gajah yang kering
- EM-4 (kl kotorannya 1 ton, EM4 1 liter)
- Larutan gula pasir (1 kg per 10 ltr air)
- Air secukupnya

Tahapan Pembuatan:
1. Hancurkan kotoran gajah (santai aja hancurkannya soalnya tuh kotoran kalo udh kering, sekali pukul udh hancur)
3. Larutkan EM-4 + Air gula ke dalam 200 liter air.
4. Siramkan larutan secara perlahan secara merata ke dalam kotoran gajah. Lakukan hingga kandungan air di adonan mencapai 30 – 40 %. Tandanya, bila campuran dikepal, air tidak keluar dan bila kepalan dibuka, adonan tidak buyar.
5. Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan 15 – 20 cm, lalu tutup dengan karung goni atau terpal selama 5 – 7 hari.
6. Agar suhu adonan tidak terlalu panas akibat fermentasi yang terjadi, adonan diaduk setiap hari hingga suhu dapat dipertahankan pada kisaran 45 – 50 derajad Celsius. So, siapin deh termometer suhu yang panjang itu ya. Jangan termometer untuk suhu badan ya...
7. Setelah satu minggu, pupuk bokashi siap digunakan.
Nah, gitu cara buatnya. Kl dah jadi bisa dijadikan pupuk ke tanaman-tanaman hutan ya. Kl ke tanaman holtikultura sih saya belum tau berhasil atau ga. Mungkin setelah ini, ada yang berminat memakaikan bokashi kotoran gajah ke tanaman holtikultura? Silahkan saja...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar