page contents Dinosaurus terkecil ditemukan di Inggris | SerBa - SerBi

4 Agu 2011

Dinosaurus terkecil ditemukan di Inggris

Spesies dinosaurus jenis baru yang ditemukan fosilnya dalam penggalian di Inggris mungkin tercatat sebagai dinosaurus terkecil di dunia. Dinosaurus yang diberi nama Ashdown maniraptoran itu memiliki panjang tubuh sekitar satu kaki (30,48 cm) dengan berat 200 gram. Ia diperkirakan hidup pada periode 145 juta tahun sampai 100 juta tahun lalu.

"Seperti maniraptor lainnya, spesies ini bertubuh kecil, berbulu, berjalan dengan dua kaki, seperti burung, berekor pendek, berleher panjang, berkaki belakang yang panjang dan ramping, dan memiliki cakar bagian tubuh depan yang berbulu," urai Darren Naish, asisten riset kehormatan di School of Earth & Environmetal Sciences University of Portsmouth, Inggris, kepada Discovery News.

Spesies ini ditemukan bersama Steven Sweetman saat menganalisis sisa-sisa penggalian dinosaurus di Pivensey Pit di Ashdown Brickworks, situs yang terletak di barat laut Bexhill, Sussex Timur.

Naish dan Sweetman menyimpulkan, fosil yang mereka temukan itu merupakan spesies dinosaurus yang belum terdokumentasikan. Pasalnya, belum ada nama dinosaurus yang merupakan maniraptor dari bebatuan yang berusia sama dan dari daerah yang sama. Namun, belum ditemukannya tengkorak dinosaurus tersebut membuat para peneliti belum dapat menyimpulkan makanan Ashdown maniraptoran ini.

Meski demikian, Naish menduga, berdasarkan maniraptor dan oviraptosaurus lainnya, dinosaurus ini termasuk omnivora yang memangsa binatang kecil seperti serangga, di samping memakan dedaunan dan buah-buahan. Selain itu, tambah Naish, cara berjalan Ashdown maniraptoran serupa dengan theropod lain, yaitu dengan tubuh dan ekor yang berada pada posisi horizontal.

Pesaing terberat Ashdown maniraptoran sebagai kandidat dinosaurus non-unggas terkecil di dunia saat ini adalah Anchiornis dari China, yang memiliki panjang tubuh sekitar 30 sentimeter sampai 40 sentimeter. Namun, belum dapat dipastikan, berapa panjang sebenarnya. (National Geographic Indonesia/Agung Dwi Cahyadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar